Kolaborasi global dalam menangani virus yang simbolkan COVID 19 bukan saja untuk mengatasi penyebaran virus ini dalam jangka pendek, namun juga untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus sejenis dalam jangka panjang.
Tedros Adhanom mengatakan, tidak akan menuding negara mana pun tanpa alasan atau tanpa fakta.
Pernyataan kepala WHO itu dikeluarkan beberapa jam setelah Kementerian Luar Negeri Iran mengecam AS karena menghalangi masuknya bahan makanan dan obat-obatan ke Iran melalui sanksi yang tidak sah.
Trump mengklaim WHO gagal mengungkapkan atau menanggapi informasi yang kredibel pada Desember yang menyatakan virus itu dapat menyebar melalui transmisi antar manusia.
Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik menyarankan Presiden AS Donald Trump menahan bantuan untuk Badan Kesehatan Dunia (WHO), sampai Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengundurkan diri.
Komentarnya itu muncul di tengah kekhawatiran bahwa negara-negara kaya, seperti Amerika Serikat (AS) dapat mencoba membeli semua stok vaksin dan mendistribusikannya ke warga mereka terlebih dahulu.
AS sedang berusaha mempolitisasi pandemi virus corona baru (COVID-19) dengan serangan gencarnya pada organisasi WHO.
Meskipun kasusnya tinggi di AS, Brasil dan India, kepala unit penyakit dan zoonosis WHO, Dr. Maria Van Kerkhove meyakini masih ada peluang untuk mengendalikan virus tersebut.
Kasus peningkatan COVID-19 terbesar berasal dari Amerika Serikat (AS), Brasil, India, dan Afrika Selatan.
Flu Spanyol yang melanda hampir seluruh dunia membutuhkan waktu dua tahun untuk berakhir. Saat itu, mulai pada Maret 1918 dan berakhir Juni 1920.